Melihat kondisi usia harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, serta menilik data Susenas 2016 yang menjelaskan terkait jumlah penduduk Lansia di Indonesia, yang mencapai sebesar 22,48 juta jiwa (8,69 persen) dari populasi penduduk. Hal ini berarti Indonesia termasuk ke dalam negara berstruktur penduduk tua karena persentasenya lebih dari 7 persen.
Oleh karena itu, sebagai salah satu bentuk kepedulian pemerintah Indonesia pada kehidupan lansia, maka dicanangkannya Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN), oleh Presiden Soeharto di Semarang pada tanggal 29 Mei 1996. Peringatan HLUN merupakan kegiatan yang sangat strategis sehingga diharapkan dapat berimplikasi terhadap peningkatan kesejahteraan lansia.
Senin, 14 Mei 2018, dalam rangka memperingatai Hari Lanjut Usia Nasional ke XXII. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia (Dithanlan) menyelenggarakan kegiatan Workshop Keterpaduan Program Kelanjutusiaan serta serangkaian kegiatan lainnya. Kegiatan ini bertempatkan Ruang Auditorium BKKBN Jl. Permata No. 1, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Bertepatan dengan kesempatan ini pula, Universitas Respati Indonesia melakukan Peluncuran Center for Family Development and Ageing Studies (CeFAS-URINDO ) yang disampaikan langsung oleh Prof. Dr. drg. Tri Budi Wahyuni Rahardjo, M.S, selaaku rektor Universitas Respati Indonesia.
CeFAS-URINDO ini, kedepannya akan berperan sebagai pusat kajian keluarga dan lanjut usia serta diharapkan dari pusat kajian ini dapat berkontribusi mewujudkan keluarga sejahtera Indonesia yang diakui secara nasional maupun internasional ditahun 2025. Selain itu, pusat kajian ini juga diharapkan dapat menjadi pendorong peneliti untuk melakukan publikasi, presentasi poster dll. Terkait pembentukan pusta kajian ini, juga bertujuaan sebagai dasar untuk pencapaian VISI Universitas Respati Indonesia kedepannya.